ngopiCARIU – Wilayah timur dinilai memiliki persyaratan yang cukup kuat untuk memekarkan diri dari Kabupaten Bogor. Selain, memiliki wilayah yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, wilayah timur juga memiliki potensi yang memadai untuk mendukung otonomi. Itu sebab, rencana pemekaran wilayah akan terus digelindingkan hingga mendapatkan pengesahan dari lembaga terkait. Demikian kesimpulan diskusi yang digelar Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Masyarakat Peduli Sosial dan Lingkungan Hidup (LSM Formasi), di Aula Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Sabtu (27/9), malam lalu. “Lagi pula, pemekaran wilayah bukan tindakan makar dan dibenarkan perundang-undangan. Jadi, persiapan untuk menuju pemekaran wilayah Timur akan terus kita lakukan. Sejak deklarasi panitia, persiapan yang dilakukan sudah mengalami kemajuan pesat. Demikian juga dukungan masyarakat semakin luas,” kata Jaenal Saepudin, Ketua Dewan Pembina LSM Formasi yang juga penggagas diskusi kepada PAKAR. Diskusi itu sendiri dihadiri se-jumlah tokoh wilayah Timur Kab. Bogor. Di antaranya, Leo Atmaja (Ketua PK-KNPI Jonggol), Alhafiz Rana (Ketua LSM 1), Alan Ibrahim (mantan anggota DPRD Kab. Bogor) dan Beben Suhendar (tokoh masyarakat Bogor Timur). Diskusi itu sendiri dikemas dengan tajuk NGOPI (Ngobrol Punya Ide) “Pemekaran Kabupaten Bogor Timur, Sebuah Jawaban Keadilan dan Kesejahteraan Sosial”. Hasil diskusi menyimpulkan beberapa point. Pemekaran dinilai sebuah jawaban keadilan dan kesejahteraan sosial. Dalam hal pendekatan teknis mengenai syarat-syarat pemekaran, wilayah Timur dianggap sudah memenuhi persyarakat, karena memiliki 7 kecamatan, yakni Klapanunggal, Gunung Putri, Cilengsi, Jonggol, Sukamakmur, Cariu dan Kecamatan Tanjungsari. Pendapatan asli daerah wilayah Timur, juga lebih banyak menyumbang ke Kabupaten Bogor dan berbanding terbalik dengan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur. Sehingga, sangat layak memekarkan diri dari wilayah induk, dan pendapatan yang dapat dialokasikan untuk pembangunan wilayah dapat lebih maksimal. Karena itu, kata Jaenal, peserta diskusi mengajak seluruh elemen masyarakat, baik tokoh pemuda, masyarakat, ulama, kepala desa dan lainnya untuk bersama-sama mewujudkan pemekaran. “Pemekaran bukanlah tindakan ‘makar’ karena diatur oleh konstitusi,” tandasnya. Pasca diskusi juga disepakati segera dibentuknya presidium di masing-masing kecamatan. Sehingga, kelengkapan administrasi (dokumen pendukung) pemekaran dapat secepatnya dikerjakan 75 desa dari 7 kecamatan. “Presidium wilayah itu juga yang kemudian menindaklanjuti pihak desa untuk segera menyelesaikan dokumen-dokumen pendukung yang sudah disosialisasikan sebulan sebelumnya,” tambah Jaenal. (Sumber: http://www.pakuanraya.com/)

Oleh : Enang

Ilustrasi-Korupsi 

Ketika manusia tidak diberikan lagi ruang untuk bergerak, maka intelektual pun menjadi pemberontak (Cornelis lay).

Persoalan korupsi di negeri ini tak kunjung selesai, hanya sebagian kecil saja kasus korupsi yang terungkap itupun karena desakan oleh berbagai pihak. Komisi pemberatasan korupsi (KPK) sebagai sebuah lembaga yang diamanatkan rakyat memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi serta melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi, saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan operasi tangkap tangan baik di pusat maupun daerah. 

Dalam beberapa hari ini di media massa lokal khususnya di Kabupaten Bogor, kasus korupsi menjadi berita hangat media massa tegar beriman (Kab. Bogor). Sudah satu pekan lebih berita yang menyeret salah satu elit politik di Bogor menjadi buruan para kuli tinta. Hal ini merupakan prestasi bagi lembaga anti rasuah tersebut dalam pemberantasan korupsi, pasalnya dengan ditetapkannya ketua DPRD kabupaten Bogor sebagai tersangka merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan KPK di rest area sentul beberapa minggu lalu dalam pengurusan izin pembangunan TPBU (Taman Pemkaman Bukan Umum) di Desa Antajaya Kecamatan tanjung Sari, ujung timur kabupaten Bogor. Tanah seluas 100 Ha tersebut akan diproyeksikan menjadi pemakaman elit sama halnya dengan San Diego Hils di Karawang.

Nampaknya korupsi sudah tidak asing lagi di kabupaten Bogor, diakhir tahun 2012 saja beberapa pegawai dinas bina marga ditetapkan sebagai tersangka korupsi terkait suap peningkatan jalan Sukahati -Kedunghalang, awal tahun 2013 terungkap korupsi bantuan sosial (Bansos) bertajuk sarjana membangun desa (SMD), anggaran tersebut sejatinya ditunjukan kepada kelompok tani di wilayah Kecamatan Caringin dengan kerugian Negara Rp. 200 juta lebih, bahkan masih hangat dalam ingatan kita adalah ditetapkannya kepala dinas DKP oleh pengadilan tinggi Bogor sebagai tersangka dalam korupsi pengadaan barang dan jasa senilai Rp. 12,7 Milyar. Tentu saja ini menjadi rapot merah bagi pelaksana dan decision maker apartur pemerintahan kabupaten Bogor dan atau apakah ini sebagai dagelan politik yang dipertontonkan kepada rakyat Bogor disaat lemahnya fungi social control gerakan masyarakat dan pemuda. Karena selama ini gerakan atau organisasi pemuda hanya dijadikan ornament semata oleh kekuasaan dan pelengkap oleh elit-elit politik. Ironi memang, yang semestinya pemuda menjadi guardian value, social control, agent change, bahkan zeitgeist dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan legowo mau dijadikan alat kekuasaan yang korup.

Artinya, disini ada yang salah dalam seleksi dan pengkaderan pemuda, karena kasus korupsi yang melibatkan pejabat public tentu saja tidak akan terjadi kalau saja kita semua yakin dan percaya bahwa regenerasi kepemimpinan itu penting dalam membangun sebuah peradaban manusia. Karena bagaimanapun pemuda adalah pewaris dari estafet kepemimpinan dan juga pemilik sah negeri ini. Program-program yang menjadikan pemuda sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan, sebagai upaya pemberdayaan potensi kepemudaan sangat minim di kabupaten Bogor. Dengan kata lain, kalau saja pengembangan potensi kepemudaan itu dikembangkan dan juga pendidikan karakter sudah dimulai dari kepemudaan, niscaya badai korupsi tidak akan melanda bumi tegar beriman seperti saat ini. Pemuda harus membuat garis demargasi yang jelas dan tidak berpatron kepada senioritas yang feodalistik dan korupsi, semoga makalah ini bisa membuat kita sadar dan kembali kepada fitrah fungsi dan peran pemuda dalam pembangunan nasional, khususnya mewujudkan bumi tegar beriman terbebas dari korupsi.

SOMASI Datangi DPRD

Posted: March 10, 2013 in Sekitar Bogor Raya

CIBINONG–Merasa dibohongi, sejumlah massa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Cariu untuk Keadilan Sosial (Somasi) mendatangi DPRD, kemarin. Mereka minta pemerintah mengusut pelaku yang meminta bayaran sewa kios terhadap pedagang di Pasar Cariu. ”Bupati menjanjikan kalau kios dan lapak di Pasar Cariu, gratis bagi pedagang lama dan memiliki kartu kuning, tapi buktinya kami tetap dimintai juga,” ujar Dewan Pembina LSM Formasi, Jaenal Saefudin, kemarin. Menurutnya, pembangunan Pasar Cariu yang menghabiskan dana Rp14 miliar itu dinilai bermasalah sejak awal. Pembangunan molor, hingga masalah PD Pasar Tohaga yang meminta bayaran atau uang jaminan kepada para pedagang merupakan rentetan kekeliruan yang mewarnai berdirinya Pasar Cariu. “Supaya punya tempat, pemilik kartu kuning diminta bayaran sebesar Rp500 ribu, sedangkan pedagang baru diminta bayaran Rp3,8 juta,” ungkap Jaenal kepada Radar Bogor. Tidak hanya bayaran kios, pedagang juga dibebani pembayaran retribusi parkir dan sampah menjadi pergunjingan pedagang di pasar yang menampung 466 kios, dan 208 los tersebut. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Ade Ruhandi yang menerima kedatangan para demonstran, berjanji akan membawa masalah tersebut ke Komisi B. Ia akan meminta Komisi B menyelidiki para pedagang tersebut. “Komisi B yang akan menindaklanjutinya,” ucap Ade. Ade menambahkan jika benar para pedagang dimintai bayaran, pihaknya tentu akan menyelidiki aliran dana tersebut. “Jika disimpan di bank, tentu akan ada bunganya. Saya harap kasus ini diusut tuntas, dan tidak ada yang dirugikan,” tukasnya. Terpisah, Dirut PD Pasar Tohaga Cahya Vidiadi, membantah kalau pihaknya melakukan pungutan terhadap pedagang. Ia menantang, jika benar ditemukan ada oknum dari PD Pasar Tohaga yang terbukti melakukan pungli, pihaknya akan menindak tegas. Cahya menambahkan, jika merasa dicurangi para pedagang seharusnya langsung mengadukan hal tersebut ke PD Pasar Tohaga. “Tak perlu ke DPRD, kenapa tidak langsung ke sini saja, supaya jelas semuanya,” tukasnya dengan nada tinggi saat dihubungi Metropolitan (Grup Radar Bogor) .-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=107110

Dalam kondisi terdesak, seseorang terkadang bisa mengeluarkan kekuatan luar biasa yang tak bisa ia duga sebelumnya. Kekuatan tersebut hampir tidak mungkin bisa dilakukannnya dalam kondisi normal. Secara awam, orang sering menyebutnya ‘the power of kepepet’.Sebenarnya setiap manusia di muka bumi ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Hanya saja, orang sering tidak menyadarinya. Tak jarang, manusia merasa takjub dengan kemampuannya sendiri, karena secara tiba-tiba bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya jauh dari kemampuannya.

Berikut beberapa contoh ‘the power of kepepet’ yang sering terjadi:1. Lari lebih cepat saat dikejar ketakutan
Saat terdesak, tubuh akan mengeluarkan dorongan adrenalin yang bisa mempercepat jantung, paru-paru, melebarkan pembuluh darah dan mengeluarkan nurisi dalam tubuh yang semua ini mempersiapkan otot untuk memberikan respons yang cepat.
Yang paling sering terjadi, orang bisa berlari dua kali lebih cepat dari kekuatan normal saat terdesak karena dikejar anjing. Jika diingat kembali, dalam kondisi normal Anda mungkin tidak akan pernah membayangkan bisa berlari secepat itu.

2. Berani melompat dari ketinggian saat kebakaran
Saat berada dalam kondisi terdesak, orang berani melakukan apa saja untuk menyelamatkan diri, termasuk melompat dari ketinggian.
Sebagai contoh, seorang nenek berani melompat dari lantai tiga saat kebakaran. Padahal dalam kondisi normal, mungkin si nenek harus berpikir puluhan kali untuk mau melompat dengan ketinggia tersebut.

3. Bisa mengangkat beban berat saat panik
Sebenarnya kebanyakan orang bisa mengangkat hingga 6-7 kali dari berat badannya, tapi kebanyakan tidak mendorong dirinya terlalu keras untuk melakukan itu. Para ahli percaya bahwa adrenalin yang membanjiri sistem tubuh menyebabkan adanya dorongan ekstra ke otot-otot, sehingga memungkinkan orang untuk menjadi lebih kuat saat panik, terdesak, ketakutan atau berada dalam tekanan.
Kekuatan ajaib ini pernah dialami oleh Lauren Kornacki saat menolong ayahnya yang tertiban mobil BMW 525i. Perempuan 22 tahun ini berhasil mengangkat mobil untuk menarik keluar sang ayah.

4. Bisa melompati tembok yang lebih tinggi dari tubuh anda
Tak hanya keberanian yang naik berlipat ganda, saat terdesak kekuatan kaki dan tangan Anda pun bisa meningkat berkali lipat. Misal saja saat terpojok karena dikejar penjahat atau hewan menakutkan, Anda tiba-tiba saja bisa melompati tembok setinggi 2 meter dalam sekali lompat, yang dalam kondisi normal tembok bahkan lebih tinggi dari tubuh Anda.

5. Tiba-tiba mendapat gagasan cemerlang di detik-detik terakhir ujian

Pernahkah Anda tiba-tiba menjadi pintar dan ingat semua rumus-rumus sulit di saat detik-detik terakhir ujian? Jika iya, Anda tidak sendiri. Kondisi ‘the power of kepepet’ tampaknya juga banyak terjadi pada pelajar atau mahasiswa, terutama pada saat menyelesaikan ujian.
Saat panik dan terdesak, secara tidak sadar Anda akan memaksa otak bekerja lebih keras. Hasilnya, Anda bisa mendapatkan ide cemerlang atau mengingat hal-hal sulit yang sebelumnya tak bisa Anda lakukan.

Forum Pemuda Peduli Sosial (FORMASI) mengadakan acara bhakti sosial berupa sunatan massal di Gedung Serba Guna (GSG) Cariu beberapa saat lalu. Sebanyak 25 anak yang menjadi peserta sunatan, terdiri dari kalangan keluarga miskin. Karenanya, peserta tidak dipungut sepeser pun, bahkan mereka menerima bingkisan dari panitia acara. Bukan hanya itu saja, panitia menampilkan acara pementasan tarian daerah seperti jaipongan dan salah satu tarian dari Papua. Bung Enang yang merupakan Dewan Pembina FORMASI ditemui disela-sela acara, mengatakan kalau “acara ini pure dari sumbangan masyarakat, makanya peserta tidak bayar dan acara ini merupakan salah satu program kerja rutin tahunan wujud pengabdian kepada masyarakat”, tandasnya.